Saat diminta untuk mendampingi Lembaga Rumah Anak Sholeh (RAS), yang berlokasi di pemukiman pesisir pantai, kota Padang, sebagian besar anak di sana berbicara dengan nada yang tinggi, kadang memotong pembicaraan mentor, ikut bicara ketika mentor berbicara, mengganggu teman yang sedang diam, rebutan mainan atau alat tulis yang kadang berujung dengan perkelahian. Ada juga yang masuk…
(Sumber gambar: rawpixel.com/Freepik) Ketika mengikuti Aktivitas Nilai setiap hari Senin di tempat saya bekerja, Yayasan Karuna Bali, saya merasakan kedekatan yang semakin kuat dengan teman-teman di kantor. Secara fisik mungkin kami sering bertemu dan saling sapa, namun ketika mendengarkan cerita dari teman-teman dan meluangkan waktu untuk memandang mata, benar-benar hadir untuk mereka, saya merasa interaksi…
Ni Kadek Widiasih Ketika saya mengikuti Pelatihan Living Values Education (LVE), saya merasa senang dan bersyukur. Pelatihan ini membantu saya menghidupkan nilai-nilai yang sebenarnya sudah ada di dalam diri saya. Saya juga belajar keterampilan Mendengar Aktif (Active Listening) dan mengetahui bahwa setiap orang butuh merasa dikasihi, dihargai, bernilai, dipahami dan aman. Hal ini membantu saya…
Ni Komang Trisna Putri Setelah saya mengikuti Workshop LVE, saya merasakan suatu perubahan sangat besar terjadi di dalam diri saya. Perubahan itu adalah cara pandang tentang bagaimana saya memaknai tindakan ataupun ucapan orang sekitar kepada saya. Cara pandang yang membantu saya untuk tetap berfikir positif dan membuat hidup saya lebih berkualitas. Sebelumnya, saya adalah pribadi…
Ni Kadek Salendri Sesi Kesadaran Nilai (Values Awareness) dalam Lokakarya LVE berperan penting bagi saya. Sesi itu, mengenalkan dan menyadarkan saya tentang nilai-nilai yang sebenarnya sudah ada di dalam diri saya. Perlahan-lahan saya juga menyadari, secara tidak sadar nilai-nilai itu yang bekerja untuk saya. Nilai itu sendiri seperti pengingat, membuat saya mengambil jeda untuk berpikir…
Hasil karya salah satu siswa PP dari aktivitas “Lingkaran Keistimewaan” Setiap bulan, kami di Program Profesional 1 Tahun (PP), CAMPUHAN College memilih satu nilai untuk lebih digali dan dihidupkan. Misalnya, pada bulan September, kami memilih nilai “Respect” (Menghargai). Salah satu aktivitas yang dilakukan oleh siswa PP di bulan tersebut adalah “Circle of Specialties” atau “Lingkaran…
Ibu Epah Maspupah Alhamdulillah, setelah mengenal LVE ada perubahan dalam pola pikir dan pola laku saya. Saya lebih berhati-hati dan lebih banyak introspeksi ke dalam diri. Dalam keluarga, saya merasa pola asuh kepada anak-anak juga menjadi lebih baik. Tercermin dari perilaku mereka yang lebih santun dan terbiasa menggunakan kata-kata “ajaib” misalnya mohon maaf, minta tolong…
Pemahaman tentang lima kebutuhan emosi dasar melalui LVE, bahwa setiap orang butuh merasa aman, dikasihi, dihargai, dipahami, dan bernilai, membantu saya lebih mengerti diri sendiri dan orang lain. Saya pun lebih peka pada kebutuhan diri dan orang-orang terdekat, yaitu istri, anak-anak, dan orangtua. Wayan Rustiasa Selain itu, keterampilan mengajukan pertanyaan terbuka dan mendengarkan aktif di…
LVE membangun kesadaran-kesadaran baru dalam diri saya. Misalnya kesadaran bahwa sebenarnya begitu banyak yang bisa dikerjakan. Kadang, ada hal-hal yang tidak bisa dibenahi karena kesibukan di luar, sebenarnya bisa direalisasikan dengan aktivitas Rekindling the Dream (kembali menghidupkan mimpi). Contohnya selama pandemi saya menghidupkan kembali dan merealisasikan hal-hal sederhana yang ingin saya lakukan bersama keluarga seperti…
Melalui ayah-bunda anak belajar the Do’s and Dont’s. Anak menyaksikan langsung perilaku yang bermuatan nilai dan tidak. Tak satu pun orangtua dapat mengasuh anak dengan sempurna, sebab rata-rata pasangan tidak pernah sekolah menjadi orangtua. Pengalaman ketika dulu diasuh menjadi rujukan mengasuh anak. Sebuah pola asuh warisan. Menurut Psikologi Keluarga, perilaku manusia 83% dipengaruhi yang dilihat,…