Setiap tahun, Yayasan Karuna Bali (YKB) membuka kesempatan bagi 24 calon siswa untuk mendapatkan beasiswa belajar di Program Profesional 1 Tahun Campuhan College (CC). Untuk mendapatkan calon siswa tersebut diperlukan tiga tahap seleksi yaitu Tes Akademik dan Kepemimpinan, Wawancara Calon Siswa, dan Kunjungan ke Keluaga. Aktivitas Nilai Kue Damai adalah tahap observasi langsung calon siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat bagaimana sekelompok siswa mendialogkan nilai-nilai mereka dan menyepakati nilai bersama yang mereka sedang perlu hidupkan untuk menciptakan kedamaian.
Kegiatan diawali dengan visualisasi. Peserta diajak untuk memasuki sebuah situasi yang penuh kedamaian, menemukan berbagai perasaan, ekspresi, dan perilaku orang yang dianggap mewakili suasana damai. Dalam kelompok besar, mereka saling membagikan temuannya untuk menemukan irisan pengalaman dan pemahaman tentang damai. Dilanjutkan dalam kelompok kecil, para peserta diajak untuk mengumpulkan komponen-komponen atau nilai-nilai penting yang saling terhubung untuk mewujudkan kedamaian. Temuan dalam kelompok kecil dibagikan di kelompok besar melalui sebuah karya kreatif yang bernama Kue Damai. Selain menjadi sarana menggali nilai-nilai pribadi dan kelompok, aktivitas nilai ini juga dipakai untuk melihat potensi kerjasama. Setelah kegiatan tersebut, para calon siswa mengerjakan soal-soal Bahasa Inggris dan praktek komputer untuk meihat kemampuan akademiknya.
Tahap kedua adalah Wawancara Calon Siswa. Tahap ini dilakukan untuk melihat motivasi, cara pandang siswa terhadap relasinya dengan keluarga, teman dan dirinya. Fasilitator dapat mengetahui keinginan terbesar seorang calon siswa dan bagaimana ia mengisi tahun belajar di CC untuk mewujudkan keinginan tersebut. “Saya ingin meningkatkan skill Bahasa Inggris saya dan berani untuk ngomong di depan umum. Saya ingin bisa bekerja di kapal pesiar. Saya ingin membuat Ibu saya bahagia.” begitulah tutur Kadek Merta, salah satu pelamar dari Desa Les, Tejakula, Buleleng. Ia hanyalah salah satu dari sekian banyak anak muda di Bali yang menghadapi tantangan untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Situasi semacam ini sangat mudah ditemui di sudut-sudut Pulau Bali, di daerah yang tingkat perekonomian masyarakatnya menengah ke bawah.
Tahap ketiga seleksi adalah Kunjungan ke Keluarga. Melalui kegiatan ini, YKB ingin melihat potensi kerjasama dengan orangtua calon siswa dan mendapatkan informasi tentang kondisi ekonomi keluarga, potensi calon siswa, serta relasi antar anggota keluarga. Ini merupakan peluang emas untuk menggali nilai-nilai yang dihidupkan oleh keluarga tersebut dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat mendukung proses belajar anak selama satu tahun ke depan. Salah satu orangtua siswa, Bapak Ari Kertyasa, mengatakan, “Bagi kami ketekunan dan kejujuran adalah modal utama menjadi seorang manusia. Kami selalu menanamkan hal ini kepada anak-anak kami untuk bekal masa depan mereka dimanapun mereka berada.” Hal ini menjadi catatan penting bagi YKB dan akan dikonfirmasi dengan anak selama berproses di CC.
Menyediakan kesempatan bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan finansial untuk dapat belajar dan mengenali serta mengembangkan potensi diri adalah salah satu perwujudan visi-misi YKB. Visi-misi inilah yang mempertemukan YKB dengan seorang Kadek Merta dan membuka akses ke sumber-sumber bantuan. Kerjasama dan dukungan material maupun non-material dari seluruh pihak yang berkehendak baik, yaitu keluarga, sponsor, dan YKB sangat dibutuhkan untuk kesuksesan program ini. Selain itu suasana belajar yang bermuatan nilai mendukung perkembangan akademik sekaligus pertumbuhan karakter siswa.
Kontributor: IGA Putri Meiyani
Foto: Media Center Karuna Bali