“I have heard about LVE as many years ago I saw the books and then I met Sony who spoke about it”. Demikianlah jawaban Shareen ketika ditanya dari mana ia mendengar informasi tentang LVE. Pembicaraan telepon sekitar 20 menit itu menjadi awal perkenalan asosiasi di Bali dengan Kiddie Planet Preschool, Jakarta yang berniat menyelenggarakan pelatihan LVE. Untuk menggali kebutuhan, pihak asosiasi, dalam hal ini Yayasan Karuna Bali (YKB) mengajukan beberapa pertanyaan kepada Shareen sebagai koordinator acara seputar alasan dan harapan yang ingin dicapai dari pelatihan. Pihak asosiasi juga mendapatkan gambaran tentang penyelenggara dan calon peserta serta membantu proses persiapan.
Bertempat di Kiddie Planet Montessori Preschool, Jakarta, pelatihan yang berlangsung pada tanggal 19 – 21 Maret 2019 menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Acara ini diikuti 12 orang guru dan difasilitasi oleh Wayan Rustiasa dan Sony Jethnani. Seusai pelatihan, YKB menerima laporan dan banyak komentar positif dari para fasilitator dan peserta. “I humbly and genuinely thank you for sharing with me the art of active listening. I am very sure that this value is going to enhance my relationship at home as well as in my center where I teach my Balvicas student”, tutur salah satu peserta.
Wayan Rustiasa menyatakan kebahagiaanya atas kesempatan berada bersama para pendidik yang penuh kesungguhan dan antusiasme mengikuti setiap sesi pelatihan. “Ini menjadi sebuah kehormatan bagi saya. Terima kasih telah mengingatkan tentang apa yang penting dalam hidup. Dan hadiah yang paling berharga adalah kehadiran anda sepenuhnya beserta pengalaman yang kita bagikan bersama”, tutur Wayan.
Antusiasme peserta berlangsung dari awal hingga akhir pelatihan. Tidak sedikit peserta yang ingin membagikan apa yang mereka dapat di pelatihan kepada rekan sejawatnya. Ekspresi kemurahan hati ini disertai harapan akan semakin banyaknya orang yang terkoneksi dengan nilai dan bergerak didasari nilai. Terkait hal ini, Wayan Rustiasa berpendapat bahwa kontribusi terbaik para peserta untuk pengembangan LVE pasca mengikuti pelatihan adalah dengan terlebih dulu mencoba aktivitas nilai dan merasakan perubahannya pada diri sendiri atau keluarga. “Gunakan buku aktivitas, anda bisa memilih satu nilai dari buku tersebut dan mencoba berbagai keterampilan. Berikutnya bisa digunakan untuk menciptakan Suasana Berbasis Nilai bersama peserta didik atau orang terdekat, dan mengajak mereka saling membagikan pengalaman tersebut”, kata Wayan.
Beberapa peserta juga menanyakan bagaimana proses akreditasi pelatih LVE. Sony Jethnani, co-fasilitator pelatihan menjelaskan bahwa dalam LVE kesabaran berproses menjadi hal yang penting. “Take your time, check our motivation and intention, it’s a long process”. Ia juga menjelaskan bahwa sasaran utama asosiasi mengadakan pelatihan bukan untuk mencetak pelatih sebanyak-banyaknya. Pelatihan ini menjadi sarana mempersiapkan peserta untuk menjadi fasilitator aktivitas nilai yang nantinya bisa mempraktekkan keterampilan yang sudah didapat bersama keluarga, anak didik, dan rekan sejawat.
Pelatihan yang berlangsung lancar dan membuahkan manfaat bagi semua pihak ini tidak lepas dari komunikasi yang baik antara pihak penyelenggara, asosiasi, pelatih, selama persiapan. Faktor yang sangat menentukan kesuksesan acara adalah kesediaan seluruh partisipan untuk hadir sepenuhnya, tidak hanya fisik, namun juga hati. Akhir kata, kami dari YKB mengucapkan selamat dan semangat bagi para fasilitator aktivitas nilai yang baru!
Foto: Sony Jethnani dan Shareen