Di minggu pertama sebelum memulai pelajaran di Campuhan College, para siswa Program Professional menjalani pekan pra-belajar yang di selenggarakan di ruangan Open Heart. Ke 24 siswa dan semua fasilitator terlibat di dalam serangkaian acara dari pagi hingga sore hari. Pekan pra-belajar ini bertujuan untuk menciptakan beberapa kesepakatan bersama yang akan mereka gunakan untuk setahun ke depan. Para siswa akan menentukan tujuan mereka selama setahun, secara umum dan secara spesifik untuk setiap mata pelajaran yang akan diambil.
Salah satu cara yang diperkenalkan dalam pekan pra-belajar ini adalah menghidupkan nilai berdasarkan metode Pendidikan Menghidupkan Nilai (Living Values Education) sebagai dasar dari kegiatan belajar mengajar selama satu tahun ke depan di Campuhan College. Setiap siswa memilih nilai yang akan mereka hidupkan dan menjalankan nilai tersebut di keseharian mereka dimulai dari sekarang. Setelah mereka mendapatkan pengertian tentang Lima Kebutuhan Dasar manusia yaitu dicintai, dimengerti, dihargai, dihormati dan rasa aman; para siswa akan difasilitasi untuk menentukan tindakan nyata untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Rasa pengertian yang lebih mendalam akan tercipta diantara para fasilitator dan siswa, sehingga mereka bisa saling mendukung dan tumbuh bersama berdasarkan nilai-nilai yang sudah mereka pilih.
Para siswa akan mendapatkan penjelasan tentang tahap belajar yang akan mereka lalui selama setahun. Mereka juga diajak mengenal berbagai peluang pekerjaan dan mulai membuat pilihan-pilihan yang sesuai minat dan impiannya. Pengenalan terhadap Campuhan College, lingkungan tempat belajar, para staff dan pemahaman akan hak dan kewajiban mereka merupakan materi yang mereka dapatkan selama pekan pra belajar ini. Dalam suasana belajar yang berbasis nilai, para siswa diharapkan bisa mempraktekkan pengetahuan dan pemahamannya secara bertanggungjawab dan semakin bertumbuh dengan positif.
Salah satu siswa bernama Sky, menyatakan, “sesi yang paling berkesan adalah ketika saya bisa mengenali Lima Kebutuhan Emosi Dasar, saya dan saya sedikit terkejut ketika mengetahui bahwa ada orang-orang yang memiliki kebutuhan yang sama seperti saya.” Hal yang sama digambarkan oleh Pipit, “Di dalam Lima Kebutuhan Emosi Dasar, saya bisa mengetahui apa kebutuhan dasar saya dan apa kebutuhan orang lain jadi saya bisa mensinkronisasi kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadi lebih seimbang.” Dengan pemahaman akan kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut, para siswa diharapkan akan menemukan cara untuk lebih bahagia dan bersyukur. Semoga dengan berjalannya waktu, rasa kebersamaan mereka akan terus meningkat.