Seorang pria berjalan di sepanjang jalan kecil bersama anak laki-lakinya. Dalam perjalanan ia menemukan kalung emas tergeletak di jalan.
Pria itu tahu kalung emas itu milik pejalan sebelumnya, tetapi ia memutuskan untuk mengambilnya. Ia melihat sekelilingnya untuk mengetahui bahwa tak ada yang melihat aksinya. Ia mengambil kalung emas berharga itu dan memasukkannya ke dalam saku.
Ketika mereka melanjutkan perjalanan, anak laki-kalinya bertanya dengan polos, “Ayah, Anda melihat di kiri-kanan Ayah sebelum mengambil kalung. Tetapi mengapa Ayah tidak melihat ke atas?”
Kata-kata polos dari anak laki-lakinya itu mencerahkan pria tadi. Ia menyadari, kata-kata ini bergema bagaikan bisikan hati nuraninya.
“Saya harus melihat ke atas, dan mencari kehendak Tuhan yang sedang melihat saya. Saya telah berdosa.” Menjelma dengan kata-kata anaknya, ia menyerahkan kalung emas itu ke petugas di kantor polisi terdekat.
Tuhan melihat segala sesuatu yang kita lakukan. Di mana pun kita pergi, Ia mengawasi kita dengan kasih sayang. Tuhan melihat apa yang terjadi di mana-mana, Ia menyaksikan setiap langkah yang kita ambil. Tidak ada kegelapan cukup gelap untuk menyembunyikan seseorang dari Tuhan.
Mari belajar mendengarkan bisikan hati nurani kita, yang menggemakan kata-kata Tuhan untuk membimbing kita.
Selamat Hari Rabu!
_____
Penyunting: em_Zya | Readmore: intisari-online.com