Jika saya bukan fisikawan, saya mungkin akan menjadi musisi. Saya sering berpikir sambil mendengarkan musik. Saya penuhi lamunan dengan musik. Saya melihat hidup dalam musik.”

Begitulah kira-kira Albert Einstein mengungkapkan kecintaannya terhadap musik. Bahkan, dalam lamunan pun dia masih mendengarkan musik. Alunan melodi dipercaya mampu membantu relaksasi dan membuat pendengarnya bahagia. Bahkan, musik bermanfaat pula bagi kesehatan jantung.

Institut Kardiologi Universitas Nis, Serbia, meneliti efek musik terhadap 74 penderita penyakit jantung pada 2013. Pasien dibagi dalam tiga kelompok.

Kelompok pertama hanya melakukan olahraga secara rutin. Kelompok kedua sama-sama melakukan olahraga namun diharuskan pula mendengarkan musik favorit selama 30 menit setiap hari. Sementara kelompok terakhir hanya mendengarkan musik dengan rentan waktu sama tanpa berolahraga.

Setelah tiga minggu, apa yang terjadi?

Kapasitas dan fungsi jantung pasien pada grup pertama, terbukti meningkat 29 persen. Kelompok kedua dinyatakan mengalami peningkatan paling tinggi, yaitu 39 persen, bandingkan dengan grup ketiga yang hanya 19 persen.

Tak hanya jantung. Penelitian ini juga mengukur peningkatan fungsi endotel pembuluh darah yang berhubungan dengan kemampuan vaskular.

“Saat mendengarkan musik favorit, otak memproduksi hormon endorfin yang kemudian mampu meningkatkan kesehatan vaskular (pembuluh darah),” kata Prof Delijanin Ilic yang mengepalai penelitian tersebut, dikutiptelegraph.co.uk, Minggu (1/9/2013).

OLAHRAGA & MUSIK

Olahraga teratur ditambah mendengarkan musik bisa membantu meningkatkan fungsi jantung. Mendengarkan musik sendirian ditambah olahraga rutin, mampu meningkatkan fungsi endotel sehingga bisa jadi metode penyembuhan tambahan bagi pasien penderita jantung koroner. Dan, Ilic yakin efek serupa juga bisa didapatkan oleh orang-orang sehat.

Bagaimana dengan jenis musik? Belum ada satu “resep” musik yang punya efek sama bagi semua orang, yang penting, musik tersebut disukai dan membuat orang bahagia.

Masih menurut studi sama, ada kalanya beberapa jenis musik punya efek negatif terhadap tubuh. Musik heavy metal lebih mungkin meningkatkan level stres seseorang. Sebaliknya, opera, musik klasik, atau “ceria” bisa menstimulus hormon endorfin.

“Lebih baik mendengarkan musik tanpa lirik, karena mungkin saja isi lirik mempengaruhi emosi seseorang, misalnya membuat sedih,” tutur Ilic.

Nah, apa musik kesukaan Anda?

______
Read more: http://health.kompas.com/…/penderita.jantung.koroner.sebaik….

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment