Alkisah. Ada seseorang yang selalu memiliki pikiran negatif. Karena terlahir di keluarga miskin, ia selalu merasa tidak adil karena tidak semua orang bisa menjalani hidup bahagia. Ia selalu iri, selalu ingin hidup bahagia seperti orang lain.

Saat kecil tidak pernah merasakan kebahagiaan hidup. Sampai akhirnya ia tumbuh menjadi pribadi yang kesepian, pemalu, sensitif dan kurang pandai bersosialisasi.

Saat bersekolah, ia selalu berpikir untuk berhenti. Ia merasa membuang-buang uang, akan lebih baik jika ia bekerja saja. Namun sosok ibunya membuatnya bertahan.

Ibunya tidak lulus sekolah namun bisa menjadi guru yang baik untuknya, ibunya rela mengorbankan semua hasil kerja kerasnya, dan selalu berpikir bahwa satu-satunya hal yang bisa diwariskannya adalah memberikan pengetahuan yang luas. Kata-kata itu membuat ia berpikir tentang arti sebenarnya dari cinta.

Setelahnya, ia mulai mendapatkan rasa percaya diri. Saat menghadapi masalah besar pun ia selalu berusaha untuk memotivasi dirinya sendiri. Ia berusaha untuk terus tersenyum.

Saat merasa malu, ia akan berpikir bahwa dirinya sudah cukup beruntung. Rasa puas itulah yang kemudian mengajarkannya untuk merasakan kebahagiaan. Karena hidup ini bukan saja soal menikmati, lebih dari itu yang lebih penting adalah belajar.

Jadi, apapun yang akan datang, apapun yang akan terjadi, selalu lihatlah semuanya dengan positif!

____
Sumber: intisari-online.com

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment