Memasuki usia remaja, seorang anak akan mengalami banyak perubahan pada tubuhnya akibat masa pubertas. Di usia ini, penampilan fisik seperti berat badan atau penampilan kulit, menjadi hal yang dianggap penting untuk diterima dalam pergaulan. Orangtua perlu membekali anak-anaknya agar mereka memiliki body image positif.

Anak yang memiliki citra diri atau body image positif biasanya memiliki rasa percaya diri yang baik, lebih berprestasi, dan mampu menghargai kelebihan dirinya yang tak terkait dengan penampilan luar. Citra diri merupakan persepsi seseorang terhadap tubuhnya, apa yang ia rasakan tentang bentuk tubuhnya, dan bagaimana ia membawakan dirinya.

Citra diri seseorang bisa negatif atau positif. Jika ia selalu merasa tidak puas dengan penampilan fisiknya, maka ia memiliki citra diri negatif. Citra diri sangat dipengaruhi oleh bagaimana orang lain, seperti keluarga, teman sebaya, dan media, menilai dirinya.

Orangtua sering memberi pengaruh kurang baik sehingga anak memiliki citra diri negatif. Misalnya saja anak yang sering mendengar orangtuanya mengeluh tentang berat badan atau menilai orang lain dari bentuk dan ukuran tubuhnya, akan membentuk persepsi anak tentang body image yang keliru.

Anak dengan body image negatif akan merasa cemas, malu, harga dirinya rendah, serta hari-harinya dikuasai oleh perasaan tidak sempurna.

Mengingat besarnya peran orangtua dalam pembentukan body image seorang anak, sejak anak masih berusia dini sebenarnya orangtua bisa mengajarkan anak pentingnya mensyukuri keadaan tubuhnya. Orangtua juga harus mendampingi anak melalui masa pubertas dengan baik.

Beri pengertian kepada anak bahwa kesehatan jauh lebih penting dibanding penampilan tubuh. Kelilingi anak dengan orang-orang yang suportif dan membuat ia nyaman dengan dirinya.

“Bantu anak merasa nyaman dan bangga dengan tubuh mereka. Misalnya saja dengan memuji kelebihan anak dalam hal kepribadian, kepandaian, atau karakternya. Kalau anak merasa kegemukan, kita bisa memuji kepribadiannya yang periang atau bakatnya yang besar dalam bermain basket, misalnya,” ujar psikolog Sutji Sosrowardojo, dalam acara talkshow mengenai Body Image pada Anak Usia Pra-remaja yang diadakan oleh Frisian Flag di Jakarta (21/6/2016).

Pengaruh citra diri dari luar sangat besar, tapi kita bisa menguatkan anak dari dalam keluarga. Yang penting, ajari anak untuk bisa bisa menerima kekurangan diri dan mampu meningkatkan potensi dirinya sebagai kekuatan.

Semoga bermanfaat dan selamat hari Rabu!

Sumber: http://health.kompas.com/…/pentingnya.citra.diri.positif.pa…

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment