Sebagaimana dilansir Kompas.com (29/05). Tentang ‘Asumsi’ ini dimulai dari akhir hidup seseorang bernama Florence, wanita 94 tahun yang sakit parah. Meski sakit, pikiran Florence tetap tajam dan memorinya kuat.

Meskipun dia bilang dia mencoba untuk hidup tanpa penyesalan, dia mengatakan bahwa kekecewaan terbesarnya selalu berasal dari membuat asumsi: “Asumsi adalah racun sianida untuk sebuah hubungan. Bertanya, itulah kunci untuk kehidupan yang memuaskan. “

Bertanya Lebih Baik

Tampaknya begitu sederhana: Anda mengajukkan pertanyaan dan menerima jawaban. Tapi, asumsi sering menjadi tembok penghalang suatu hal yang kita inginkan atau harapkan. Asumsi dapat mengakhiri hubungan, mengganggu komunikasi, dan menghambat pemahaman.

Jika saja kita berhenti berasumsi dan mau bertanya, maka kita akan mendapatkan:

HUBUNGAN YANG LEBIH DALAM | Kita semua mencari hal ini, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi kita. Membangun hubungan yang berarti dengan orang-orang di sekitar kita, memulihkan rasa percaya dan mengingatkan kita untuk memperhitungkan perasaan orang lain.

PEMAHAMAN | Semua orang ingin dipahami. Berapa kali setiap hari kita mengatakan, “Kamu tidak mengerti saya”? Bertanya akan mendorong pemahaman dan memperdalam pemahaman kita terhadap orang lain dan diri sendiri.

KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN | Dalam dunia di mana teknologi komunikasi sudah maju, sulit untuk percaya bahwa hambatan komunikasi masih ada. Kita sering membuat asumsi berdasarkan data yang tidak lengkap atau kurangnya bukti, yang dapat mengakibatkan kita salah arah dalam mengambil keputusan.

KETERAMPILAN UNTUK TANTANGAN HIDUP |Perjuangan, kekecewaan, sakit hati, dan perasaan tidak nyaman seperti rasa bersalah dan malu adalah bagian dari perjalanan hidup. Bertanya dan bukan berasumsi adalah jantung hubungan yang lebih sehat.

Sesederhana nampaknya, bertanya sering kali sulit dilakukan karena jawabannya mungkin tidak seperti yang kita inginkan, tetapi bertanya tetap diperlukan untuk kehidupan lebih yang memuaskan.

Dan, bertanyalah dengan bijak!

Sumber: http://health.kompas.com/…/hindari.berasumsi.bertanya.akan.…

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment