Psikolog anak dan keluarga dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPT UI), Mira D. Amir, mengatakan semakin banyak orang tua menganggap anak sebagai beban. Pemikiran itu dipicu keengganan mereka berkomitmen menjadi orang tua.
Padahal, “Memiliki anak adalah komitmen seumur hidup,” ujarnya, “Nah, kebanyakan perempuan karier pada zaman sekarang merasa komitmen itu adalah beban bagi mereka.”
Itu sebabnya, fenomena tersebut lebih banyak dirasakan perempuan pada usia produktif. Sebab, kata Mira, mereka merasa kewalahan jika harus membagi waktu antara mengurus anak dan keinginan mengejar karier. Memiliki anak berarti menyita waktu, perhatian, dan uang. Belum lagi, secara psikologis, memiliki anak juga membutuhkan pola pengasuhan yang baik.
“Kalau orang tuanya sibuk dan tidak punya pengetahuan memadai soal good parenting, biaya anak akan menjadi berlipat ganda. Saat anak beranjak remaja, mereka mulai bermasalah karena kurangnya kualitas pengasuhan dan interaksi psikologis yang positif dari orang tua,” ucapnya.
Alangkah bijak, jika seseorang bertanya kepada diri sendiri soal kesiapannya menjadi orang tua. Sebab, jika nantinya orang tua tersebut tidak mampu mencukupi kebutuhan psikologis anak, hal itu akan menjadi bentuk kekerasan terhadap anak.
Sumber: https://gaya.tempo.co/…/psikolog-banyak-pasangan-menganggap…