Orang tua selalu menasehati agar kita berterima kasih dan bersyukur atas segala yang diterima. Sebaiknya, kita mengikuti terus pepatah itu.
Dalam studi kali ini, Paul Mills, dari bagian kesehatan masyarakat dan psikiatri, University of California, San Diego beserta timnya mempersempit fokus tersebut dan mencoba menghubungkan antara perasaan bersyukur dengan jantung yang biasa diekspresikan dalam pernyataan ‘A GRATEFUL HEART’.
Menurut Mills, yang terafiliasi dengan Chopra Center for Wellbeing, Carlsbad, California, mereka ingin meneliti perasaan bersyukur tersebut pada populasi yang pernah mengalami masalah dengan kesehatan jantungnya.
Untuk itu, tim studi yang juga melibatkan Deepak Chopra (yang dikenal secara luas atas dukungan kesehatan alternatifnya), menarik 186 pasien gagal jantung stadium dari klinik jantung California.
Dari studi tersebut, para peneliti menjumpai bahwa pasien yang lebih bersyukur dilaporkan tidur lebih baik, suasana hatinya lebih sedikit mengalami tekanan, tidak terlalu lelah, efikasi dirinya lebih tinggi dan indikator peradangan yang lebih rendah.
Nina Kupper, profesor psikolog dari Tillburg University, Belanda, mengatakan bahwa emosi positif secara umum dihubungkan dengan kesehatan yang lebih baik: “Perasaan bersyukur sebagai sebuah konsep, bisa menjadi pembuka ke emosi positif lebih dari yang dilakukan spiritualitas.”
Emosi positif sangat penting dalam proses pemulihan, perasaan tersebut mampu menjaga keseimbangan antara beban penyakit dan kapasitas seseorang saat berurusan dengan penyakitnya.
Maka, bersyukurlah!
Sumber: http://health.kompas.com/…/Bersyukurlah.dan.Jantung.Anda.ak…