Banyak yang bisa dilakukan oleh para trainer Living Values Education dalam kontekstualisasi Living Values Education sesuai dengan kebutuhan di masyarakat. Salah satunya, LVEP digunakan untuk membantu para fasilitator Program Peduli dalam pencapaian inklusi sosial dan kesetaraan.
Para fasilitator ini bekerja untuk komunitas-komunitas minoritas yang belum bisa menikmati akses pelayanan publik, hak identitas, dan regulasi-re gulasi lain yang tidak mengakomodir eksistensi mereka. Di antaranya, masalah pendidikan anak, pembuatan KTP, pengakuan sebagai suatu keyakinan/agama lokal, serta kesetaraan tanpa diskriminasi di masyarakat luas.
“Salah satu yang diyakini oleh kawan-kawan fasilitator LVE bahwa kita bisa mengembangkan program HAM inklusi sosial dan kesetaraan melalui penguatan nilai-nilai (Living Values Education). Program HAM ternyata bisa dikembangkan dengan pendekatan “from inside-out” yang menekankan sisi kemanusiaan paling dalam (spiritual) untuk merealisasikan kemanusiaan pada sisi paling luar,yang disebut sebagai hak asasi manusia,” tegas Budhy Munawar-Rachman sebagai salah satu fasilitator workshop, yang didampingi pula oleh Trainer LVE: Rani A. Dewi, Muqawim, Rifah Zainani, Syamsul Arifin, Mochamad Ziaulhaq, Nanang Sunandar, Iqbal Hasanudin, dan lainnya.
Selamat kepada para trainer yang turut peran dalam Workshop LVE for Achieving Social Inclution and Equality, 1-5 Februari 2016 di Griya Dunamis, Mega Mendung Ciawi Bogor. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari World Interfaith Harmoniy Week yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga dan personal di Indonesia selama bulan Februari 2016.
Mari bersama menciptakan masyarakat luas yang lebih baik!