7) COURAGEOUS, keberanian. Keinginan kuat untuk mempertahankan atau menyelamatkan sesuatu bisa mendorong keberanian seseorang yang berujung pada kegigihan yang tiada bandingan. Karena itu, biasanya sang pengambil keputusan akan lebih hati-hati dalam memperhitungkan segala sesuatu, menghasilkan tindakan terbaik.

8) ACCEPTANCE, penerimaan. Sikap yang siap menerima segala kemungkinan, biasanya muncul setelah usaha terbaik dilakukan. Inilah bedanya antara acceptance dengan apathy. Pada situasi dimana emosi untuk menerima (acceptance) telah terbentuk, biasanya emosi-emosi lainnya seperti kesedihan, ketakutan, keserakahan, kesombongan, dan kemarahan mulai mereda atau bahkan hilang sama sekali.

Karena itu, seseorang akan lebih jernih berpikir dan bersikap lebih tenang sehingga bisa melihat peluang-peluang yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Dan, keputusan yang dibuat dengan dasar acceptance biasanya akan berujung pada sesuatu yang baik.

9) PEACE, kedamaian. Keinginan untuk menciptakan kedamaian merupakan emosi yang sangat baik, karena biasanya emosi ini tidak mengandung kepentingan pribadi dan lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Emosi Kedamaian membuat seseorang bersikap sangat arif dan obyektif, sehingga mampu menggali semua kemungkinan terbaik. Hasilnya, tentu saja keputusan yang berbuah manis bagi dirinya dan orang lain.

Refleksi

Kita bisa menyimpulkan, enam emosi pertama merupakan emosi negatif (anti nilai) yang sebaiknya dihindari saat membuat keputusan dan pilihan tindakan.

Tiga emosi yang terakhir merupakan emosi positif yang memberikan kita kekuatan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Pertanyaannya, bagaimana kita menjaga emosi kita agar selalu menggunakan ke-tiga emosi positif tersebut dalam membuat keputusan?

Sebagian jawabannya terletak pada kepekaan kita untuk selalu bertanya kepada diri kita sendiri, apakah kita memutuskan tindakan karena emosi positif atau negatif? Bila kita sudah memiliki kepekaan untuk selalu menguji emosi kita, maka sisa jawabannya akan ditemukan seiring waktu. Sungguh, emosi kita berubah dari waktu ke waktu.

Selamat membuat keputusan!

Sumber: Artikel dimuat dalam Lionmag | jemyconfido.wordpress.com |

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment