Parenting Skill VI: Think Before Saying No
Pikir Dulu Sebelum Mengatakan “Tidak”. Seringkali kita mengatakan “tidak” dengan cepat, tanpa mendengar dulu penjelasan anak, bahkan tanpa melakukan kontak mata sekalipun. Salah satu alasan, karena kita sibuk dan tidak ingin diganggu. Namun selanjutnya, sering para orang tua pun merasa bersalah.
Setelah tidak didengarkan dan ditolak, sesuatu terjadi. Anak akan merengek terus meminta yang diinginkan. Ketika permintaan itu tampak bisa dikabulkan oleh orang tidak, sepertinya tidak menjadi masalah untuk beberapa waktu. Hingga, anak pun akan meminta hal yang sama dengan cara yang sama, dan orang tua mengizinkan.
Saat itulah anak belajar, bahwa permintaan dengan rengekan akan mendapat perhatian daripada berbicara – lalu tidak didengarkan. Anak telah belajar, meminta berulang-ulang (merengek) ternyata cara yang efektif.
Tahukah Anda, anak-anak mendengarkan dengan baik bila orang tuanya mengatakan apa yang mereka maksud, tetap pada keputusan mereka dan melakukan apa yang telah diputuskan. Tepatilah janji Anda!
Tahapan sederhana:
1. Jadi, pikir dahulu sebelum Anda mengatakan tidak. Apakah akan baik bagi si anak? Dapatkah Anda mengambil waktu beberapa menit untuk mendengarkan penjelasan Anak?
2. Bila Anda tidak memiliki waktu sekarang dan Anda ingin mengatakan “ya” kepada permintaan si anak, tahan dulu. Minta waktu kepada anak, dan buat kesepakatan waktu untuk bicara.
3. Saat jeda itulah, Anda memiliki waktu untuk berpikir tentang manfaat dan alasan keputusan Anda, baik ‘Ya’ atau ‘Tidak’, sekaligus Anda telah mempersiapkan diri untuk mendengarkan.
Semoga keterampilan ini membantu Anda. Selamat mencoba.
Bersambung…