“Tanah air adalah sajadah. Siapa mencintainya, jangan mencipatrinya dengan darah. Jangan mengisinya dengan fitnah, maksiat, dan permusuhan,” sapaan sastrawan D. Zawawi Imron dengan suara khasnya kepada pemuda-pemudi tadi malam, 28 Oktober 2015.
Masih ingat dengan sosok D. Zawawi Imron? Sosok sastrawan Indonesia yang legendaris yang dianugerahi “The S.E.A Write Award” di Bangkok Thailand dari keluarga kerajaan Thailand untuk para penulis di ASEAN (2012).
Bagi keluarga besar LVE, sosok Abah Zawawi sangat membekas dalam sanubari ketika Training The Training LVE di Madania, Parung Bogor (31 Januari – 4 februari 2011). Bahkan sebelum TTT, beliau telah menerbitkan buku tentang 12 nilai LVE yang berjudul “Pendidikan Menghidupkan Nilai Pesantren” oleh KH. D. Zawawi Imran, Paramadina: 2010.
Sebagai Trainer LVE beliau memberikan banyak sentuhan nilai-nilai dalam sastra-sastranya, “Nilai itu perilaku. Nilai tidak menjadi sebuah nilai, apabila tidak berwujud pada tindakan!” kata Abah Zawawi dalam suatu diskusi kala itu.
Tadi malam, Abah Zawawi kembali mengingatkan kita tentang pentingnya nilai-nilai kehidupan tumbuh berkembang dalam jiwa generasi muda sekarang. Banyak pesan nilai dan semangat kehidupan yang beliau sampaikan dalam lantunan puisi dan orasi budayanya pada kegiatan Malam Penampilan Sastra 2015 bertajuk “Sastra Membangun Karakter Pemuda dan Nilai-Nilai Kehidupan” di Hall SC UIN Jakarta, kerja bareng HMJ Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, In Love, LSAF, Penerbit Erlangga, GAPENTA, dan IMABSII (Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia) di UIN Jakarta.
Tetap semangat Abah Zawawi, dan terus menyirami generasi muda dengan puisi dan sastra yang melegenda. Selamat Hari Sumpah Pemuda 2015!
Update selanjutnya:
http://www.love-indonesia.org/…/Sumpah-Pemuda-Refleksi-Sast…
-
Sumpah Pemuda! Refleksi Sastra Sebagai Spirit Menghidupkan Nilai-Nilai Kehidupan > Pendidikan Nilai
-
Sumpah Pemuda! Refleksi Sastra Sebagai Spirit Menghidupkan Nilai-Nilai Kehidupan > Pendidikan Nilai