Salam. Sungguh minggu yang bahagia bagi kami, karena sejak tanggal 16-19 September 2015 telah terlaksana kegiatan penting yang melibatkan ALIVE Internasional, ALIVE Indonesia, The Asia Foundation, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga di Yogjakarta, Lembaga Studi Agama dan Filsafat, dan perwakilan UIN/STAIN se-Indonesia.
Berikut ini kegiatan-kegiatan yang melibatkan pendekatan LVE di Indonesia:
Pertama. Seminar Internasional Pendidikan Karakter dengan Pendekatan LVE, bertema “Mencetak Pendidik Berkarakter dan Profesional Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN melalui LPPG (Lembaga Pendidikan Profesi Guru).” Dilaksanakan pada 17 September 2015, diikuti sekitar 200 orang dari Dekan dan Ketua Pendidikan Profesi Guru (PPG) se-Indonesia. Hadir pula Prof. Dr. Amsal Bahtiar, M.A sebagai keynote speaker. Pada sesi pertama, para narasumber adalah Dr. Budhy Munawar-Rachman (The Asia Foundation), Prof. Dr. Syamsul Arifin M.Si., (Universitas Muhammaddiyah Malang), Dr. Muqowim (UIN Sunan Kalijaga Jogja) dengan moderator M.W. Nafis (Direktur Sekolah Madania). Mereka membahas tentang situasi pendidikan Indonesia, khususnya tentang Fakultas Tarbiyah sebagai garda depan penjaga mutu guru. Sesi kedua diisi oleh narasumber Dr. Shahidah Abdus-Samad (ALIVE Malaysia), Helen Sayer (ALIVE Oman), Shuhuna Alhabsy ( Oman), Prof Samar Zebian (Lebanon), dan Rani A. Dewi (ALIVE Indonesia) dengan moderator Philip Yusenda (ALIVE Indonesia). Pembahasan berfokus pada implementasi LVE sebagai metode pendidikan karakter di negara masing-masing.
Kedua. Educator Workshop Living Values Education untuk 38 Dekan/Ketua Jurusan dan Ketua PPG se-Indonesia, dilaksanakan pada 17-19 September di Grand Aston Hotel Yogjakarta.
Ketiga. UBUNTU! Workshop: “Rediscover the art of living together in harmony”. Sebuah kontektualisasi LVE dalam tradisi masyarakat Afrika Selatan yang dilakukan oleh Helen Sayers, seorang Trainer LVE berkebangsaan Inggris yang sejak tahun 1980-an bertugas sebagai guru di berbagai negara di Afrika. Ubuntu berarti harmoni dalam hidup bersama, sebuah kearifan lokal penduduk Afrika Selatan yang dipegang teguh sewaktu Nelson Mandela menginisiasi “truth and reconciliation”. Kegiatan ini dilaksanakan pada 18-19 September di Hotel Grand Aston Yogjakarta dan dihadiri oleh 34 orang trainer dan praktisi LVE dari Indonesia, Belanda, Oman, dan Lebanon.
Keempat. Workshop Living Values Education yang dilakukan oleh LSAF-HIVOS dan 20 orang dari komunitas minoritas di Omah Jawi, Kaliurang Yogjakarta pada 16-18 September 2015.
Tentunya, berbagai pengalaman pendekatan LVE memperkaya kontektualisasi LVE untuk menciptakan harmoni kebersamaan di masyarakat, serta melengkapi metode pendidikan karakter di Indonesia saat ini!