#1 Hukuman atau Konsekuensi Logis?

Istilah hukuman sangat akrab dalam proses penanganan masalah anak. Beberapa ahli tidak setuju dengan istilah hukuman (punishment). Hukuman cenderung pada perlakuan hukuman fisik dan verbal terhadap anak. Untuk mengubah persepsi tentang istilah hukuman, maka diperkenankan istilah lain seperti resiko, tanggung jawab, atau konsekuensi logis. Tentu saja, penggunaan konsekuensi logis mengutamakan sisi edukatif dan penyadaran anak pada kesalahannya.

Berbeda dengan hukuman. Konsekuensi logis diatur pendidik berdasarkan logika (alasan yang logis), yaitu sebab-akibat yang berkaitan dengan pilihan tindakan anak, bahkan termasuk orang dewasa. Bertujuan untuk membimbing anak mengambil nilai tanggung jawab dari perilakunya, dengan tanpa paksaan untuk mengubah keputusannya.

Pendekatan konsekuensi logis bisa menggunakan beberapa cara, sebagai inspirasi bagi para pendidik dalam melakukan penanganan masalah anak yang menyimpang, yaitu:

1. Tunjukkan pada anak jalan yang bermanfaat dan pemecahannya.
2. Ungkapkan ketidaksetujuan pendidik dengan alasan dan rasionalisasi.
3. Ungkapkan harapan pendidik dengan kata dan kalimat positif. Lalu, tunjukkan yang harus dilakukan dan apa yang belum dilakukan dengan benar.
4. Lebih bermanfaat jika pendidik memberi saran-saran cara anak mencapai harapan.
5. Berilah anak pengalaman dengan konsekuensi alami atas tindakan mereka.
6. Dan, lakukan cara-cara di atas dengan tetap stabil mencintai dan berkomunikasi.

Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment