Apa kesibukan Anda akhir-akhir ini?
Saat ini Saya sebagai mentoring/konsultan untuk beberapa Yayasan, memberi pelatihan Literasi Emosi dan merancang pelatihan hybrid LVE, melalui biro pelatihan Empathic Living.
Bagaimana awal mula Anda mengenal LVE?
Pada tahun 2001, saya bergabung dengan Jesuit Refugee Service (JRS) di Timor. Saat itu JRS menggunakan metode LVE di sekolah darurat di kamp pengungsi.
Trainer LVE yang diundang saat itu adalah Taka Gani dan Trisna Kuslim. Setelah pertemuan singkat dengan LVE ini, saya baru intens terlibat dengan LVE saat bergabung dengan Yayasan Karuna Bali pada tahun 2008. Tahun 2009, saya menjadi Trainer LVE Terakreditasi setelah mengikuti Train the Trainer (TTT) di Yogjakarta, dan ditambah dengan pelatihan 9 hari Aktivitas Menghidupkan Nilai untuk Anak Muda yang Melanggar Hukum (Young Offender) di Brisbane, Australia pada tahun 2011. Selama tahun 2009-2019, saya terlibat memfasilitasi banyak pelatihan bagi para guru dan dosen di berbagai penjuru Indonesia. Saya juga terlibat dalam pelaksanaan TTT 2011, 2014, 2016, 2017, dan 2019.
Sejak kapan Anda menjadi Trainer dan mengapa Anda mau berkomitmen menjadi Trainer LVE?
Tahun 2009, saya menjadi Trainer LVE Terakreditasi setelah mengikuti Train the Trainer (TTT) di Yogjakarta, dan ditambah dengan pelatihan 9 hari Aktivitas Menghidupkan Nilai untuk Anak Muda yang Melanggar Hukum (Young Offender) di Brisbane, Australia. Selama tahun 2009-2019, saya terlibat memfasilitasi banyak pelatihan bagi para guru dan dosen di berbagai penjuru Indonesia. Saya juga terlibat dalam pelaksanaan TTT 2011, 2014, 2016, 2017, dan 2019. Saya mau berkomitmen menjadi Trainer LVE berawal sekitar tahun 2012, saat saya mengalami pergolakan batin yang sangat keras. Yang membantu saya saat itu adalah pertanyaan dari LVE “nilai apa yang saya hidupi?” Dari situlah saya merasa besarnya manfaat LVE ini.
Apa harapan Anda untuk LVE di Indonesia?
Harapan saya LVE Indonesia siap menjadi penyimak yang baik, dan menciptakan budaya baru yang lebih banyak menyimak daripada berbicara.