Bagaimana awal mula Anda mengenal LVE?

Awalnya saya mengenal LVE dari seorang teman yang meminta Bunda Taka untuk datang membagikan tentang LVE kepada kami di Maluku pada saat kerusuhan.

Sejak kapan Anda menjadi Trainer?

Saya menjadi Trainer pada saat mengikuti Train the Trainer (TTT) di Bali pada tahun 2014 di Campuhan College.

Mengapa Anda mau berkomitmen menjadi Trainer LVE?

Karena bagi saya LVE adalah perjalanan seumur hidup. Bagaimana saya menghidupkan nilai-nilai dan bagaimana kemudian itu bisa saya bagikan kepada orang lain. Ketika saya bisa belajar dengan benar dan mempraktikkan dengan benar saya akan membagikan LVE kepada dunia, orang-orang dengan baik dan benar.

Apa kesibukan Anda akhir-akhir ini?

Saya sedang melakukan proses pendampingan dan pemberdayaan Masyarakat di pulau-pulau di Maluku. Kegiatan ini juga sangat dekat dengan kegiatan LVE karena pendekatan yang saya lakukan adalah melakukan diskusi dan aktivitas nilai dengan Masyarakat.

Apa harapan Anda untuk LVE di Indonesia?

Saya berharap LVE Indonesia akan semakin menggarami Indonesia. Membantu orang-orang untuk hidup dalam nilai-nilai dan bisa menjadi dampak perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.